RESPON MATA TUNAS CROWN TERHADAP JENIS PERANGSANG TUMBUH PADA PERBANYAKAN TANAMAN NANAS

Warid Warid, Rezta Sari Efendi, Risma Arbia Widianti

Abstract


Tingginya produksi nanas bergantung dengan bibit yang dipakai. Menurut Naibaho (2012) terdapat beberapa hal yang menyebabkan menurunnya luas pertanaman nanas yaitu, tidak tersedianya bibit siap tanam, terbatasnya jumlah bibit yang berkualitas, tingginya biaya produksi bibit. Perbanyakan nanas menggunakan crown memang paling mudah dan cepat berbuah. Namun, kebutuhan jumlah bibit yang banyak pada industri budidaya nanas membuat teknik tersebut tidak mampu memenuhi keinginan pasar. Oleh karena itu, diperlukan teknik lain agar kebutuhan bibit yang tinggi dan seragam dapat dipenuhi. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan mata tunas yang terdapat dalam crown. Agar pertumbuhan akar pada mata tunas dalam crown cepat terbentuk, maka digunakan berbagai jenis zat pengatur tumbuh, baik yang alami seperti sari tauge, air kelapa, dan bawang merah maupun sintetik (root up). Penelitian faktor tunggal ini menggunakan rancangan acak lengkap yang dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi, Universitas Trilogi pada bulan Oktober 2017 hingga Februari 2018. Hasil yang dapat disimpulkan dari percobaan ini adalah jumlah tunas yang terbentuk dan tinggi tunas yang paling baik terdapat pada perlakuan kontrol, sedangkan jumlah daun dan panjang akar yang terbaik diperoleh pada perlakuan menggunakan sari bawang merah.
Kata kunci: air-kelapa, mahkota, pembiakan-tanaman, sari-bawang-merah, sari-tauge


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31326/jbio.v1i1.97

DOI (PDF): https://doi.org/10.31326/jbio.v1i1.97.g84

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Editorial Office:

Fakultas Bioindustri

Universitas Trilogi

Jl. TMP Kalibata No.1

Jakarta 12760

Copyright Notice: