ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DAN PENDAPATAN PENGRAJIN TEMPE DI KABUPATEN KLATEN

Prastiwi Dewi Anggraini, Edy Prasetyo, Bambang Mulyatno Setiawan

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (i) faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usaha pembuatan tempe; (ii) efisiensi ekonomi; dan (iii) pendapatan pengrajin tempe di Kabupaten Klaten. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan metode sensus. Responden adalah pengrajin tempe bungkus daun dengan volume penggunaan kedelai 10-100 kg per hari. Data dianalisis menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas dan R/C rasio. Hasil penelitian menunjukkan faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi tempe adalah kedelai, ragi, dan pembungkus. Usaha produksi tempe bungkus daun di Kabupaten Klaten belum mencapai efisiensi ekonomi dalam menggunakan faktor-faktor produksinya. Proporsi penggunaan input kedelai dan ragi sudah efisien secara teknis, namun belum efisien secara ekonomi dilihat dari rasio NPMx/Px lebih dari satu sehingga input kedelai dan ragi harus ditambah untuk memaksimalkan keuntungan. Proporsi penggunaan input pembungkus sudah efisien secara teknis, namun belum efisien secara ekonomi karena rasio NPMx/Px kurang dari satu sehingga jumlah pembungkus harus dikurangi. Rata-rata pendapatan pengrajin tempe per bulan atas biaya tunai adalah Rp. 3.242.721,36 dan atas biaya total adalah Rp. 2.296.689,11. Nilai R/C ratio atas biaya tunai maupun atas biaya total adalah sebesar 1,37 dan 1,21 yang berarti industri tempe di Kabupaten Klaten menguntungkan dan layak dijalankan.

Kata kunci: Cobb-Douglas, Efisiensi, Pendapatan, Produksi Tempe

This study aims to analyze: (i) production factors that affect tempeh production; (ii) the economic efficiency; and (iii) income of tempeh producer in Klaten Regency. The research was conducted in Klaten Regency, Central Java by census method. Respondents were producer of leaf-wrapped tempeh. Data were analyzed using Cobb-Douglas production function model and R/C ratio. The result showed production factors which have significant effect on the amount of tempeh production were soybean, yeast and leaf wrapper. The production of leaf-wrapped tempeh in Klaten Regency had not reached the highest economic efficiency in using its production factors. Proportion of  soybean and yeast were technically efficient, but not economically based on  NPMx/Px ratio were more than one, so soybeans and yeast must be increased to maximize profit. The proportion of leaf-wraper was already technically efficient, but not economically because the NPMx/Px ratio was less than one, so the number of leaf wrapper should be reduced. The average income of tempeh producer per month over cash cost was Rp. 3,242,721,36 and over the total cost was Rp. 2.296.689,11. The R/C ratio of both cash and total cost were 1.37 and 1.21 which means tempe industry in Klaten Regency was profitable and feasible to run.

Keywords : Cobb-Douglas, Efficiency, Income, Tempeh Production


Full Text:

PDF

References


Aldillah, R. 2015. Proyeksi Produksi dan Konsumsi Kedelai Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. 8 (1) : 9-23.

Anggraeny, A.M.S, Husinsyah, dan Syarifah M.. 2011. Analisis Rentabilitas Usaha Pembuatan Tempe di Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Pembangunan. 8 (2) : 1- 4.

Amang, B. 1996. Ekonomi Kedelai di Indonesia. Jakarta : IPB Press.

Aulani, K. 2014. Analisis Pendapatan dan Fungsi Produksi Tempe pada Industri Pola Kemitraan dan Pola Mandiri (Kasus Desa Cimanggu I Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor). [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Bavia, A.C.F, Da Silva, C.E., Ferreira, M.P., Rodrigo Santos Leite, R., Mandarino, J.M.G., Carrão-Panizzi, M.C. 2012. Chemical Composition of Tempeh from Soybean Cultivars Specially Developed for Human Consumption. Jurnal Ciência e Tecnologia de Alimentos. 32(3): 613-620

Cyrilla, L., Z. Moesa, dan S. M. P. Putri. 2010. Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Domba di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Media Peternakan, 33 (1): 55-60.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Klaten, 2016. Data Perajin Tempe/Tahu serta Kebutuhan Kedelai Per Bulan. Hasil Verifikasi Tahun 2014. Klaten : Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten.

Farikin, M., Saparto, dan Eko Suharyono. 2016. Analisis Usahatani Kedelai Varietas Grobogan di Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan. Agromedia, 34 (1): 56-63.

Fatmawati, N. L. 2009. Strategi pengembangan industri kecil tempe di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Ghozali, I. 2011. Ekonometrika : Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Cetakan ke-2. Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro.

Indra. 2011 Penentuan Skala Usaha dan Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Kopi Rakyat di Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Agrisep. 12 (1) : 1-8

Irwan. 2013. Faktor Penentu dan Keputusan Petani dalam Memilih Varietas Benih Kedelai di Kabupaten Pidie. Jurnal Agrisep. 14 (1): 10-18.

Kilmanun, J.C., 2012. Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usaha Tani Padi di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor .

Leovita, A. 2015. Analisis Efisiensi Usahatani Ubi Jalar di Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Sumatera Barat. [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor .

Nainggolan, K. dan Muchjidin R. 2012. Review: Prospek Swasembada Kedelai Indonesia. Jurnal Pangan. 23 (1): 83-92.

Nugroho, B.A., 2015. Analisis Fungsi Produksi dan Efisiensi Jagung di Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Journal of Economics and Policy. 8 (2) : 163-177.

Salim, E. 2012. Kiat Cerdas Wirausaha Aneka Olahan Kedelai. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Sari, Y.P., 2002. Analisis Efisiensi dan Pendapatan Pengrajin Tempe Anggota Kopti Kotamadya Bogor Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Sayuti, 2015. Pengaruh Bahan Kemasan dan Lama Inkubasi Terhadap Kualitas Tempe Kacang Gude sebagai Sumber Belajar IPA. Jurnal Bioedukasi. Vol 6 (2) : 148-158.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi, dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada/

Sudono, A. 2003. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Suprapti, M. Lies. 2007. Pembuatan Tempe. Cetakan Ke-5. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Edisi Revisi. Cetakan 1. Jakarta : Penebar Swadaya.

Susantun, I. 2000. Fungsi Keuntungan Cobb Douglas dalam Perdagangan Efisiensi Ekonomi Relatif. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 5 (2) : 149 -161.

Sutanto, H.A. dan S. Imaningati, S. 2014. Tingkat Efisiensi Produksi dan Pendapatan pada Usaha Pengolahan Ikan Asin Skala Kecil. Journal of Economics and Policy (JEJAK). 7 (1): 73-84 doi: 10.15294/jejak.v7i1.3844

Tanoyo, S. B. 2014. Analisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai terhadap Pendapatan Usaha Pengrajin Tempe Skala Kecil dan Rumah Tangga (Kasus Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang). [Skripsi]. Semarang : Universitas Diponegoro.

Yosa, Eka. 2009. Hubungan Kompetensi Pengrajin dengan Kinerja Industri Tempe: Kasus Usaha Kecil Anggota Kopti Kabupaten Cianjur. [Tesis S2]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Zakiah. 2011. Dampak Impor Terhadap Produksi Kedelai Nasional. Agrisep 12 (1) : 1-10


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Trilogi

Jurnal Kesejahteraan Sosial licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.