PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGEMBANGAN WISATA SITU DI KOTA DEPOK : PENDEKATAN METODE Benefit–Cost AHP

Mangasi Panjaitan

Abstract


Pengembangan wisata situ di Kota Depok dengan memperhitungkan rasio manfaat dari pengembangan wisata situ serta rasio biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan wisata situ, menunjukkan bahwa situ terbaik yaitu Situ Rawakalong sebesar 1.422, diikuti Situ Pladen sebesar 1.035, kemudian Situ Pedongkelan sebesar 0.854, dan terakhir adalah Situ Cilodong sebesar 0.829. Dimana indikator terpenting dari hierarki manfaat adalah manfaat ekonomi yaitu sebesar 0.631, dan pada hierarki biaya indikator terpentingnya adalah biaya lingkungan sebesar 0.441. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan wisata situ di Kota Depok dengan memperhatikan benefit cost rasio,indikator manfaat sosial dari hierarki manfaat pengembangan situ sangat rendah. Tak hanya itu dalam indikator biaya sosial pada hierarki biaya pengembangan wisata situ pun sangat rendah jika dibandingkan dengan dua indikator lainnya. Oleh karena itu indikator sosial baiknya dikaji lebih dalam jika ingin melakukan pengembangan wisata situ, selain itu melibatkan POKDARWIS yang sudah dibentuk oleh dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Depok agar terciptanya simbiosis mutualisme dan menambahkan rasa kesadaran akan wisata yang harus di jaga bersama – sama. Kemudian untuk indikator manfaat ekonomi dan biaya lingkungan yang memiliki nilai tertinggi harus tetap di perhitungkan dengan baik.


Keywords


Pengambilan Keputusan, Benefit–Cost AHP

Full Text:

PDF

References


Helling, L. S. (2018). Metode ahp untuk menentukan jenis usaha potensial di kawasan wisata. 88.

Hendrayana, I. G., & Mahendra, G. S. (2019). Perancangan Metode AHP-MOORA Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Wisata. September.

Hoiriyah, & Bahri, S. (2019). Implemetasi Metode Ahp (Analitycal Hierarchy Process) Dalam Penentuan Tempat Wisata Agro (Studi Kasus Di Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Madura). Teknokom, 2(1), 17–22. https://doi.org/10.31943/teknokom.v2i1.27

Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi.

Nicholson, W., & Snyder, C. (2010). Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions, 11th ed. https://zalamsyah.staff.unja.ac.id/wp-content/uploads/sites/286/2019/11/1-Microeconomic-Theory-Basic-Principles-and-Extensions-11th-Ed.-Nicholson-Snyder.pdf

Nugeraha, D. U. (2017). Sistem Penunjang Keputusan: Filosofi, Teori dan Implementasi. Penerbit Garudhawaca.

Osawa, K., & Shinohara, M. (n.d.). Benefit/cost AHP optimized over sample set of pairwise comparison judgments.

Regency, G., Yulianita, S., Program, M., Ilmu, S., Pertanian, F., Madura, U. T., Program, D., Ilmu, S., Pertanian, F., & Madura, U. T. (2020). Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan Untuk Kegiatan Ekowisata Di. 1(1), 29–37.

Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. Omega, Vol. 1,(1). https://doi.org/10.1016/0305-0483(87)90016-8

Saputra, A. (2017). Implementasi Metode Hybrid MCDM Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pustakawan Berprestasi (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Andalas). Prosiding Lokakarya Nasional




DOI: https://doi.org/10.31326/jmp-ikp.v3i2.1358

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.