REKONSTRUKSI EKONOMI PANCASILA SEBAGAI PERWUJUDAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lestari Agusalim, Muhammad Karim, Asep Saefuddin

Abstract


REKONSTRUKSI EKONOMI PANCASILA SEBAGAI PERWUJUDAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Abstrak

Salah satu solusi untuk menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah dengan menghidupkan kembali semangat Pancasila. Pancasila adalah intisari dari keberadaan Indonesia sebagai suatu negara. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara, ideologi, filsafat, dan juga sebagai perwujudan dari prinsip dasar untuk Indonesia yang mandiri. Oleh karena itu, revitalisasi/kebangkitan kembali Pancasila seharusnya menjadi fokus utama dari program pemerintah, agar nilai Pancasila dapat dijiwai oleh setiap bangsa Indonesia. Para pendiri Indonesia berkeyakinan bahwa Pancasila dapat membebaskan rakyat dari kemiskinan, kelaparan, kesenjangan sosial dan korupsi, selain itu juga dapat menjadi landasan agar mampu menjalin kerjasama dengan negara lain secara menyeluruh. Hal tersebut dapat terwujud dengan menyatukan tekad, tindakan, dan integrasi/penggabungan dari berbagai bidang serta keterampilan untuk mencapai cita-cita kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Kata kunci: ekonomi Pancasila, ekonomi alternatif, kesejahteraan sosial.


Reconstructing Pancasila Economy as a Manifestation for

Sustainable National Development Abstract

A possible best solution to overcome the various problems being faced by our nation is to return to the spirit of Pancasila. Pancasila is the centerpiece of Indonesia‘s existence as a nation. It serves as our country‘s foundation, ideology, philosophy, as well as the embodiment of basic principles of an independent Indonesia. Therefore, revitalizing Pancasila should be our country‘s main program, imbued by each and every one of its citizens. Our Founding Fathers once dreamed and believed that Pancasila would free us from poverty, hunger, economic disparity, and corruption, while also giving us the ability to stand up to cooperate with all countries equally. It needs our combined willpower, actions, and integration of various fields and expertises to achieve expected welfare for all Indonesian.

Keywords: Pancasila Economy, alternative economy, social welfare


Full Text:

PDF

References


capitalism. Paris: Calmann-Lévy.

Assadourian E. 2012. The Parth to Degrowth in Over Developedd Countries, in State of The World 2012, Moving Toward Sustainable Prosperity. The Worldwatch Institute.

Baudrilliard JP. 2011. Masyarakat Konsumsi. Bantul: Kreasi Wacana.

Boediono. 2010. Ekonomi Indonesia, Mau ke Mana?. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Damanhuri DS. 2010. Ekonomi Politik dan Pembangunan: Teori, Kritik, dan Solusi bagi Indonesia dan Negara Sedang Berkembang. Bogor: IPB Press.

Enriguez CG. 1986. Structure and Function of Cooperative. Nova Scotia, Canada: Coady International Institute Saint Francis Xavier University Antogonish.

Goldstein JP, Hillard MG. 2009. Heterodox Macroeconomics: Keynes, Marx, Ana Globalization. London dan New York: Routledge.

Heinberg, R. 2011. The End of Growth, Adapting to Our New Economic Reality. Canada: New Society Publishers.

Lavoie M. 2006. Introduction to Post-Keynesian Economics. New York: Palgrave Macmillian.

Limbong B. 2011. Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalisme Ekonomi. Jakarta: Margaretha Pustaka.

Limbong B. 2010. Pengusaha Koperasi: Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat. Jakarta: Margaretha Pustaka.

Mubyarto. 1987. Ekonomi Pancasila: Gagasan dan kemungkinan. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Nofrian F. 2009. Pendekatan Ekonomi Heterodoks, Empat Pilar Pemikiran Prancis. Jakarta: Intitut Global Justice dan Unika Atmajaya.

Prasentyantoko A. 2008. Bencana Finansial, Stabilitas Sebagai Barang Publik. Jakarta: Penerbit Kompas.

Proceeding of the first international conference on Economic De-Growth for Ecological Sustainability ad Sosial Equity. Paris 18019 April 2008. Fondation pour une terre humaine (Foundation for a Human Earth).

Robert R, Yamada T. 2000. Japanese Capitalism in Crisis: A Regulationist Interpretation (Edited). London: Published Routledge.

Schneider FGK, Joan M. 2010. Crisis or opportunity? Economic degrowth for sosial equity and ecological sustainability. Introduction to this special issue. Elsevier 18: 511-518.

Stiglitz JE, Sen A, Fitoussi J. 2011. Mengukur Kesejahteraan, Mengapa Produk Domestik Bruto bukan Tolak Ukur yang tepat untuk Menilai Kemajuan?. Jakarta: Marjin Kiri.

Tjakrawerdaja S. 2007. Revitalisasi Sistem Ekonomi Pancasila: Teori Dan Prak- tek Pengentasan Kemiskinan. Diunduh me- lalui http://www.damandiri.or.id/file/buku/ subiaktobukusistemekonomi.pdf, dan http://www.damandiriorid/file/buku/subiakt obukurepublikbab3.pdf.

Todaro MP, Smith SC. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. 8th ed. Jakarta: Erlangga.

Zukunftsdossier (Future Dossier). 2012. Alternative Economics and Sosial Concept. Series Zukunftsdossier 3: 1-14.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Trilogi

Jurnal Kesejahteraan Sosial licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.