PEMBERDAYAAN SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI PEKON KILUAN NEGRI, KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG
Abstract
PEMBERDAYAAN SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI PEKON KILUAN NEGRI, KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG
Abstrak
Konsep ekowisata menekankan pada pengelolaan wisata berbasis masyarakat lokal dengan salah satu tujuan utamanya adalah pemberdayaan sosial masyarakat lokal. Pemberdayaan sosial mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh Scheyvens (1999) meliputi partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata, alokasi hasil pengembangan ekowisata untuk masyarakat lokal dan tidak adanya indikasi kegagalan pengembangan ekowisata. Berdasarkan kerangka ini, penelitian di Pekon Kiluan Negri dilakukan dengan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara, pengamatan dan focuss group discussion. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada masa sepi dan ramai kunjungan. Mayarakat pekon Kiluan Negri diambil sebagai batasan masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan secara umum telah ada partisipasi masyarakat, ada alokasi hasil pengembangan ekowisata untuk masyarakat dan penilaian negatif dari masyarakat untuk unsur kegagalan. Partisipasi belum melibatkan perempuan, anak dan unsur masyarakat yang tidak terlibat dalam LSM, bukan aparat desa dan tokoh desa serta bukan penyedia layanan wisata. Keterbukaan alokasi hasil pengembangan ekowisata juga masih ditanyakan peruntukannya oleh masyarakat pada kelompok ini. Ini menunjukkan masih diperlukannya pelibatan masyarakat secara menyeluruh dan keterbukaan pengelolaan dana hasil pengembangan ekowisata.
Kata Kunci: Pemberdayaan sosial, ekowisata, Teluk Kiluan, Lampung
SOCIAL EMPOWERMENT ON ECOTOURISM DEVELOPMENT IN KILUAN NEGRI VILLAGE, TENGGAMUS REGENCY, PROVINCE OF LAMPUNG
Abstract
The concept of ecotourism emphasizing on local community-based tourism management with one of its primary attraction is a social empowerment of local communities. Social empowerment refers to the approach taken by Scheyvens (1999) that includes the participation of local communities in the management of ecotourism, the allocation of profits gained in the ecotourism development for the local community and no indication of failure in the ecotourism development. Based on the framework, the research at the Negri Kiluan Village was conducted with qualitative methods and data collection techniques (interview), observation and focus group discussion. The study was conducted for one month during the low and high season of tourism. Residents of Kiluan Negri Village was selected to be analysed for the study. The results showed that in general, there were community participation, allocation of profits from ecotourism development for the community and the community's negative view or opinion of failing. Local community did not involve women, children, any NGOs, village officials and leaders, and travel service providers. The allocation of profit transparency of the ecotourism development was still questioned by the people in this group. It showed the need for the involvement of all the village residents and the transparency in the management of ecotourism development.
Keywords: social empowerment, ecotourism, Teluk Kiluan, Lampung
Full Text:
PDFReferences
Asso B, IA. Manuaba, I.N. Sunarta. 2010. Kajian Strategis Pengembangan Potensi Ekowisata di Lembah Baliem sebagai Suatu Alternatif Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan, Ecotrophic. 4 (1) : 31 – 37.
Atmoko T. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata pada Habitat Bekantan (Nasalis Larvatus Wurmb.) Di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. Vii No. 4 : 425- 437, 2010
Aziz A. 2008. Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Pengembangan Ekowisata di Kabupaten Pekalongan, Skripsi Pada Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret Surakarta. Unpub.
Belsky J. 1999. Misrepresenting Communities: The Policy Of Community-Based Rural Ecotourism In Gales Point Manatee. Belize, Rural Sociology 1999;64 (4): 641–66.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia, 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta.
Eprilurahman, R., M.F. Hilmy dan T.F. Qurniawan. 2009. Studi Keanekaragaman Reptil dan Amfibi di Kawasan Ekowisata di
Nggoa Sri, Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Berk. Penel. Hoyati: I5 (9-L-97). 2009
Fitton M. 1996. Does Our Community Want Tourism? Examples From South Wales in M.F. Price (ed.) People and Tourism in Fragile Environment. Wiley. Chichester.
Foucat VSA. 2002. Community-based ecotourism management moving towards sustainability, in Ventanilla Oaxaca, Mexico Ocean & Coastal Management 45 (2002) 511–529
Friedmann, J. (1992). Empowerment: The politics of alternative development. Blackwell. Cambridge.
Hadi SP. 2005. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Hijriati E, Mardiana, R. 2014. Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial dan Ekonomi di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Sodality : Jurnal Sosiologi Pedesaan. Desember 2014, hlm : 146-159
Imran, A.N. 2012. Identifikasi Kapasitas Komunitas Lokal dalam Pemanfaatan Potensi Ekowisata bagi Pengembangan Ekowisata di Kawah Cibuni. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 23
No. 2, Agustus 2012, Hlm. 85 – 102. Karsudi RS, H. Kartodihardjo. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua, JMHT
Vol. XVI, (3): 148–154, Desember 2010 Kontogeorgopoulos N. 2005. Community-Based Ecotourism in Phuket and Ao Phangnga, Thailand: Partial Victories and Bittersweet Remedies. Journal of Sustainable Tourism.
1 (2005): 4-23.
Kurnianto IR. 2008. Pengembangan Ekowisata
(Ecotourism) di Kawasan Waduk Cacaban Kabupaten Tegal, Tesis pada Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Unpub.
Muhaerin M. 2008. Kajian Sumberdaya Ekosistem Mangrove untuk Pengelolaan Ekowisata di Estuari Perancak, Jembrana, Bali. Skripsi pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Unpub.
Pleno MJE. 2006. Ecotourism Project and Women Empowerment : A Case Study in The Province of Bohol, Philippines. Forum of International Development Studies, December, 2006.
Purnomo H, B. Sulistyantara, A. Gunawan. 2013. Peluang Usaha Ekowisata di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 4 Desember 2013, Hal. 247 – 263
Scheyvens R. 1999. Case study Ecotourism and The Empowerment of Local Communities., Tourism Management 20 (1999) 245-249.
Tymothy D, White K. 1999. Community Based Ecotourism Development on the Periphery of Balize. Current Issues in Tourism 2. 226- 42.
Wood ME. 2002. Ecotourism : Principle, Practices and Policies for Sustainability. United Nations Environment Programme
(UNEP) Division of Technology Industry and Economics. The International Ecotourism Society. United Nations Publication. USA.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Trilogi
Jurnal Kesejahteraan Sosial licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.