PELATIHAN KURIKULUM 2013 UNTUK GURU SD DI SD ISLAM AL FATIH KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

Muhammad Yunus

Abstract


Satu dari cara mencapai tujuan pendidikan diperlukanlah pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran  berupa kurikulum. Kurikulum 2013 (K13) adalah kurikulum yang secara resmi pada tahun 2014 menggantikan pendahulunya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahun 2018 pemerintah mencanangkan seluruh sekolah wajib menerapkan K13 dari tingkat dasar sampai lanjutan. Kenyataannya masih ada sekolah yang belum menerapkan kurikulum 2013 ini dikarenakan belum adanya sosialisasi dan pelatihan terkait kurikulum 2013. Satu di antaranya adalah Sekolah Dasar Islam Al Fatih di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan yang belum menerapkan K13 dan masih memakai KTSP sebagai kurikulumnya. Permasalahan yang dihadapi adalah minimnya pengetahuan tentang K13 karena  belum adanya sosialisasi dan pelatihan K13. Beranjak dari masalah tersebut tim pengabdian masyarakat melakukan kegiatan pelatihan K13 yang bertujuan untuk mengenalkan dan memahamkan penerapan K13. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ceramah, diskusi, dan pendampingan. Setelah mengikuti pelatihan guru mendapatkan pemahaman tentang K13 di tingkat sekolah dasar dan mampu membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan K13.

Kata kunci: pelatihan, kurikulum 2013, guru SD

One of the ways to achieve educational goals is a guideline for implementing learning activities in the form of curriculum. 2013 Curriculum (K13) is a curriculum that officially in 2014 replaced its predecessor, the Education Unit Level Curriculum (KTSP). In 2018 the government proclaims that all schools are required to apply K13 from elementary to advanced levels. In fact there are still schools that have not implemented the 2013 curriculum because there is no socialization and training related to the 2013 curriculum. One of them is Al Fatih Islamic Primary School in Barito Kuala District, South Kalimantan, which has not implemented K13 and still uses KTSP as its curriculum. The problem faced is the lack of knowledge about K13 due to the lack of K13 socialization and training. Moving on from this problem the community service team conducted K13 training activities aimed at introducing and understanding the application of K13. The method used in this study is lecture, discussion, and mentoring. After attending thetraining the teacher gets an understanding of K13 at the elementary school level and is able to make learning devices that are in accordance with K13.

Keywords: training, 2013 curriculum, elementary school teacher


Full Text:

PDF

References


Fine Reffiane, H. J. (2014). Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru SD di Kota Semarang. E-Dimas, 1-6.

Mulyana, aina. 2014. Materi Diklat Model Pembelajaran dalam kurikulum 2013, (Online), (https://ainamulyana.blogspot.com/2016/04/model-pembelajaran-dalam -kurikulum-2013.html), diakses 17 September 2018.

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No 20. Sekretariat Negara. Jakarta.

Siswanto PHM, A. U. (2014). Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Bahasa Indonesia Se-Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.




DOI: https://doi.org/10.31326/jmp-ikp.v2i01.263

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.