JawaPos.com – Prosesi wisuda Universitas Trilogi yang berlangsung pada hari Sabtu (17/5) dihadiri oleh 557 wisudawan baik dari jenjang sarjana maupun pascasarjana. Seremonial sakral yang menjadi dambaan para mahasiswa ini juga disaksikan secara langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy.
Wujudkan Generasi Teknososiopreneur, Mandiri, dan Unggul Lewat Budaya Inovasi
Menteri PPN/Kepala Bappenas juga berkesempatan memberi orasi ilmiah yang bertajuk ‘Mewujudkan Generasi Teknososiopreneur yang Mandiri dan Unggul melalui Budaya Inovasi.” Dalam pandangannya bahwa Universitas Trilogi telah meletakkan pondasi yang kuat untuk melahirkan generasi yang tidak hanya siap berkompetisi, tetapi juga siap berbagi.
“Sangat bangga kepada Universitas Trilogi yang secara konsisten telah mendidik mahasiswanya tidak hanya sebatas akademik tetapi juga melakukan penguatan modal sosial dan moralnya sekaligus,” ujar Rachmat.
Terkait generasi teknososiopereneur yang menjadi tema Wisuda, dijelaskannya juga bahwa harus dipahami jiwa kewirausahaan itu adalah terkait keberanian untuk menghadapi ketidakpastian, menciptakan nilai, dan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat.
Sementara itu, Rektor Universitas Trilogi, Pramono Hari Adi, dalam pidato sambutannya berpesan agar para wisudawan selalu kuat dalam menghadapi realitas zaman.
“Jadilah lulusan yang bukan hanya hebat di kampus, namun juga kuat dalam mengadapi realitas zaman. Bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga menjadi manusia yang tangguh membangun prinsip moralitas,” papar Pramono.
Guru Besar bidang pemasaran ini juga menuturkan, bahwa sampai saat ini jumlah lulusan kampus yang dinahkodainya telah lebih dari 9 ribu alumni. Baginya, selain jumlah alumni yang banyak itu menjadi sebuah pencapaian, namun disatu sisi juga menjadi pengingat akan tanggung jawab insitusi pendidikan tinggi.
“Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini. Diantaranya adalah secara umum data menunjukkan bahwa gelar sarjana tidak menjamin mempermudah untuk mendapat kerja. Hal ini terjadi karena ketimpangan antara lulusan dan kebutuhan dunia kerja selalu menjadi isu yang belum pernah tertutaskan,” tambahnya.
Disampaikannya lebih lanjut, sadar akan problematikan tersebut, Universitas Trilogi sejak awal pendiriannya telah memposisikan diri untuk hadir memberi dampak nyata, persis seperti gerakan #KampusBerdampak yang diinisasi oleh Kemdiktisaintek. Bukan sekadar menghasilkan lulusan, tapi membentuk problem solver yang adaptif dan inovatif.
Ketua Yasayan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ), Arissetyanto Nugroho, memberikan apresiasi kepada Rektor Universitas Trilogi dan jajaranya yang telah bekerja keras dan cerdas penuh idealisme untuk memajukan Universitas Trilogi.
“Semangat idealisme yang menyala di seluruh jajaran civitas akademika inilah yang memberikan ‘ruh’ di dalam melaksanakan tugas pendidikan di lingkungan Universitas Trilogi. Untuk itu semangat ini perlu untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga Universitas Trilogi akan menghasilkan lulusan yang semakin baik kualitasnya,” pesannya kepada civitas akademika Universitas Trilogi.
Wisuda yang berlangsung di atrium kampus yang merupakan pengembangan dari STEKPI ini diikuti oleh lulusan yang tersebar dari berbagai program studi unggulan. Diantara program studi tersebut adalah Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, Manajemen, PG-PAUD, PGSD, Ilmu dan Teknologi Pangan, Agribisnis, Agroekoteknologi, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
Selain dihadiri oleh para orang tua dan keluarga wisudawan, pelaksaaan wisuda yang bersempena dengan Dies Natalis ke-12 Universitas Trilogi ini juga dihadiri oleh Plt Kepala LLDIKTI, Utusan Khusus Presiden bidang UMKM Ekonomi Kreatif dan Digital, Direktur Utama PT. Artajasa Pembayaran Elektronis, dan berbagai mitra kolaboratif lainnya.
sumber: jawapost