Universitas Trilogi terus berkomitmen untuk menciptakan para teknopreneur muda. Salah satunya adalah melalui Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) yang dilakukan oleh Inbistro (Inkubator Bisnis Universitas Trilogi). Inbistro menyelenggarakan acara Klinik Bisnis sebanyak dua kali yakni, pada hari Jumat, 4 Mei 2018 bertempat di Universitas Trilogi dan pada hari Rabu, 25 Juli 2018 bertempat di Codemargonda, Depok.
Acara ini wajib dihadiri oleh para pemilik usaha rintisan (startup) yang menjadi binaan (tenant) dari Inbistro dan juga praktisi bisnis yang siap untuk membagi pengalaman bisnis mereka. Kegiatan klinik bisnis pertama dilaksanakan dengan one-on-one mentoring setiap tenant dengan setiap mentor selama 15 menit. Sedangkan klinik bisnis ke-2 dimulai dengan visitasi ke PT. Afra Insan Amanah (Afrakids) dan LearnQuran. Kemudian berlanjut sesi diskusi interaktif dengan para praktisi bisnis Codemargonda. Tujuan klinik bisnis sendiri adalah mendapatkan pengalaman belajar langsung terkait budaya perusahaan, sistem bisnis yang dijalankan baik itu operasional, pemasaran, produksi, manajerial dan lain-lain.
Para praktisi bisnis yang dihadirkan diantaranya, Indri Indrawan, pakar Chemistry, Food Science and Technology and Processing, Tommy Herdiansyah yang merupakan founder Codemargonda, Dimas Ramadhani yang berpengalaman dalam industri e-learning dan Co-Founder dari Cozora yang merupakan perusahaan edukasi live streaming pertama di Indonesia, dan Bibong Widyarti, Founder Rumah Organik.
“Klinik bisnis ini bertujuan untuk mengkoneksikan antara tenant Inbistro dengan para praktisi bisnis yang memang ahlinya. Waktu lima belas menit persesi konsultasi hanya sebagai perkenalan awal untuk bisa saling mengenal,” ujar Lahandi Baskoro, selaku Direktur Inbistro.
Harapannya, para tenant akan bisa menindaklanjuti diskusi lebih intens dan solutif diluar sesi tersebut. Untuk klinik bisnis kedua para tenant berasal dari mahasiswa Trilogi dan dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensi bisnis para tenant.
Sementara itu, salah satu pemateri, Indri Indrawan menyatakan perlunya para tenant memiliki kompetensi dalam hal pengolahan, packaging, pemasaran, serta aspek regulasi. “Ini sangat penting karena akan berpengaruh terhadap eksistensi produk. Termasuk dalah hal regulasi. Bagaimana mengurus perizinan produk. Mulai dari izin P-IRT, BPOM, hingga sertifikasi halal MUI. Setiap Iatau siapapun yang bergelut dalam usaha pangan wajib tahu,” jelasnya.