DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PERDAGANGAN BATIK INDONESIA

Yunita Fitra Andriana, Ulfa Septiana

Abstract


Di era globalisasi ini, Indonesia dihadapkan pada masalah perdagangan internasional yang dimulai dari lahirnya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada ASEAN Summit di Singapura pada tahun 1992. Sejak saat itu perdagangan internasional yang melibatkan Indonesia di era modern ini terus berkembang. Selanjutnya ada kesepakatan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) yang dikukuhkan pada ASEAN Summit ke-10 di Laos pada tahun 2004, kemudian berkembang lagi menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku pada tahun 2015. Kesepakatan perdagangan internasional ini menimbulkan permasalahan pada Indonesia, yang secara perekonomian termasuk yang tertinggal, sehingga mulai mengandalkan industri kreatif yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreatifitas individu sebagai sebuah kekayaan intelektual. Sektor ini dipercaya pemerintah sebagai harapan bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global. Pada tulisan ini akan membahas dampak perdagangan internasional terhadap perdagangan batik sebagai salah satu komoditas dalam industri kreatif, dengan pendekatan kritik dan fenomenologi yang melihat fenomena perdagangan internasional dan mengkaitkan batik sebagai komoditi perdagangan.


Full Text:

PDF

References


Anonim. 2010. Mundur dari ACFTA? Indonesia Rugi. Artikel Online. https://tekno.kompas.com/read/2010/03/18/07542266/mundur.dari.acfta.indonesia.rugi. (diakses tanggal 30 Mei 2018)

Ariefana, Pebriansyah. 2016. A. Prasetyantoko: Menelisik Sektor Unggulan Indonesia di Era MEA. Artikel Online. https://www.suara.com/wawancara/2016/02/01/070000/a-prasetyantoko-menelisik-sektor-unggulan-indonesia-di-era-mea (diakses tanggal 30 Mei 2018)

Ananda, Molia dan Pazli. 2017. Pengaruh Kerjasama Asean China Free Trade Area (ACFTA) Terhadap Daya Saing Batik Indonesia Tahun 2010-2016. Jurnal Online Mahasiswa FISIP Unri Vol.4 No. 2.

Boow, Justine. 1988. Simbol and Status in Javanese Batik. Nedlands: Asian Studies Centre, University of Western Australia.

Dharsono. 2007. Budaya Nusantara. Bandung: Rekayasa Sains

Doellah, Santoso. 2002. Batik Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta: Danar Hadi.

Kementrian Perdagangan. 2005. MEA, Peluang dan Tantangan. INTRA insight edisi VIII: 22-25.

Kudiya, Komarudin. 2008. Perbedaan Batik Tulis dan Batik Cap. Artikel Online.

www.netsains.com (diakses tanggal 23 Mei 2010).

Rizali, Nanang. 2006. Tinjauan Desain Tekstil. Surakarta: UNS

Saputra, Erandhi Hutomo. 2018. Prospek Industri Tekstil masih Sangat Cerah. Artikel Online. http://mediaindonesia.com/read/detail/151724-prospek-industri-tekstil-masih-sangat-cerah, diakses pada 23 Agustus 2018, pk. 15.30

Wahyudi. Dampak CAFTA, Pengusaha Tega Mengubah Label Jadi Produk Indonesia. Artikel Online. www.suarakarya-online.com (diakses tanggal 22Mei 2010)




DOI: https://doi.org/10.31326/jsing.v1i1.647

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 SINGULARITY: Jurnal Desain dan Industri Kreatif

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

AFFILIATIONS

INDEXING

  

JOURNAL IDENTITY

Journal Name: SINGULARITY: Jurnal Desain dan Industri Kreatif
e-ISSN: 2776-0634
Publisher: Fakultas Industri Kreatif dan Telematika
Publication Schedule: June and November
Language: Indonesia
APC: Free of charge (submission, publishing) 
Indexing:  Google Scholar, Base
OAI addresshttp://trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/JSING/oai
Contact: singularity@trilogi.ac.id
Sponsored by: DOI – Digital Object Identifier Crossref, Universitas Trilogi, Yayasan Damandiri 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.