Assalamualaikum Wr. Wb
Semangat pagi, salam sejahtera,
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan YME atas segala kemudahan, kesehatan dan kesejahteraan yang dilimpahkan kepada kita semua. Semoga rahmat yang kita nikmati menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih bertakwa dan berfaedah bagi semua. Amiin YRA
Bapak, ibu dan mahasiswa yang saya banggakan,
Sebagai perguruan tinggi di jantung ibu kota, Universitas Trilogi memeiliki peran penting dan strategis. Bukan saja melahirkan generasi terdidik dan cerdas dalam sistem perkualiahan di kampus, jauh dari itu Universitas Trilogi harus mampu memberikan peran nyata bagi masyarakat.
Perguruan tinggi sebagaimana amanat UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mempunyai tugas penting, yakni ikut dalam mensejahterakan bangsa dengan cara menjadi bagian dari pemberi solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat.
Sejalan dengan itu, saya mengajak insan Universitas Trilogi dapat bekerja dan berkarya secara lebih sungguh-sungguh serta memberikan sumbangan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Bapak, ibu dan mahasiswa yang saya banggakan,
Sejak berdiri tahun 1985, Universitas Trilogi yang dahulu bernama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Keuangan (STEKPI) berdedikasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Atas dasar itulah maka STEKPI didorong untuk tumbuh menjadi Universitas Trilogi yang dilandasi pada semangat kolaborasi, kemandirian dan invoasi berkelanjutan untuk menghadirkan generasi berprestasi dan memiliki kemampuan mumpuni yang berdaya saing global.
Komitmen tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemakmuran melalui kebijakan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) yang memiliki titik tekan pada penguatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM). Kualitas SDM yang baik menjadi akselerator pembangunan sekaligus mampu mengelola berbagai sumber daya untuk mencapai konsep pembangunan berkelanjutan.
Laporan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Yearbook 2022 menjadi kritik sekaligus tantangan tersendirit. Berdasarkan laporan tersebut menyebutkan daya saing Indonesia merosot pada tahun 2022, menempati peringkat daya saing ke posisi 44 dunia. Padahal, tahun 2021 menempati peringkat ke-37. Secara rinci, pada tahun 2018, peringkat daya saing Indonesia berada di posisi 43. Kemudian pada tahun 2019 di peringkat 32 dan pada tahun 2020 peringkat 40.
Berdasarkan fakta tersebut menjadi cukup terang bahwa kondisi Indonesia masih perlu kerja lebih baik lagi, dengan meningkatkan kemampuan generasi mudanya. Agar secara bertahap rendahnya pendapatan masyarakat tidak lagi terjadi, maka penguasaan ilmu pengetahuan melalui daya literasi harus terus ditingkatkan.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Sejalan dengan uraian di atas, pantaslah kita bekerja lebih keras dan saling bekerjasama. Melalui kerja-kerja nyata melaksanakan pengajaran, memperkuat riset dan memajukan teknologi yang pada akhirnya menjadi sumbangsih nyata bagi kemajuan masyarakat
Wassalamualaikum Wr. Wb
Rektor
Prof. Dr. Pramono Hari Adi