tanahdatar.go.id - Tuah Sakato, Adat Mamakai Slot Gacor Hari Ini ©2024 Official Website Kabupaten Tanah Datar - . All rights reserved.

Kolaborasi Bersama Kemnaker, Universitas Trilogi Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian - Universitas Trilogi

Home Berita Kolaborasi Bersama Kemnaker, Universitas Trilogi Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

Kolaborasi Bersama Kemnaker, Universitas Trilogi Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

Home Berita Kolaborasi Bersama Kemnaker, Universitas Trilogi Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

Kolaborasi Bersama Kemnaker, Universitas Trilogi Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

by humas trilogi

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berupaya memperbaiki sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian. Saat ini, meski produk pertanian cukup berlimpah dan beragam, kondisi tersebut belum dikelola dengan optimal.

 

“The UN Food and Agriculture Organization memprediksi sepertiga dari hasil pertanian atau sekitar 1,3 miliar ton, terbuang percuma akibat salah penanganan pasca panen. Secara ekonomi ini mengakibatkan kerugian cukup parah,” jelas Direktur Bina Produktivitas Kemnaker, Muhammad Zuhri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/4/2018).

 

Zuhri yang mewakili Direktur Jenderal Binalattas Kemnaker Bambang Satrio Lelono, menyampaikan hal tersebut di acara International Conference on Cold Chain and Logistics Management for Agri-food Products in Indonesia di Jakarta.

 

Menurutnya, tingkat pendapatan petani berkurang karena beberapa produk pertanian yang rusak tidak bisa dijual. Jumlah produksi pertanian juga berkurang yang sampai ke konsumen.

 

“Belum lagi hal-hal penyebab kerusakan yang signifikan bagi lingkungan dan SDA,” kata Zuhri.

 

Berdasarkan pengukuran produktivitas Direktorat Bina Produktivitas Kemnaker yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), terungkap tingkat produktivitas kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (kategori A) sudah cukup baik.

 

Produktivitas sektoral Indonesia pada tahun 2016, mengalami peningkatan di sembilan kategori lapangan usaha. Termasuk kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh positif sekitar 3,19% pada tahun 2015 dan 2016.

 

“Peningkatan produktivitas kategori lapangan usaha ini merupakan dampak positif dari perbaikan regulasi dan kebijakan pemerintah di sektor pertanian, perbaikan infrastruktur sektor pertanian, penyimpanan, cooling dan marketing hasil-hasil pertanian, ” terang Zuhri.

 

Perbaikan-perbaikan tersebut, lanjut Zuhri, perlu terus dilakukan baik perbaikan peningkatan kualitas SDM pertanian, pemanfaatan teknologi, dan perbaikan manajemen pengelolaan hasil-hasil pertanian. “Termasuk inovasi terus-menerus untuk diterapkan di dunia pertanian, ” ujarnya.

 

Zuhri menambahkan, inovasi merupakan salah satu faktor paling penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa. Keseluruhan faktor utama yang dianggap mempengaruhi peningkatan produktivitas dan daya saing, harus digerakkan dan dipercepat. Tujuannya agar tidak tertinggal jauh dengan tingkat produktivitas dan daya saing negara lain.

 

“Terus-menerus memperbaiki, berinovasi menjadi lebih baik dari sebelumnya, itulah hakikat produktivitas,” ungkap Zuhri.

 

Sementara itu, Rektor Universitas Trilogi, Aam Bastaman, menilai efektifitas dan efisiensi perlu ditingkatkan karena sangat berpengaruh pada harga produk pertanian yang juga menjadi mahal. Akibatnya harga-harga produk pertanian tersebut menjadi tidak kompetitif.

 

Menurut Aam, selain infrastruktur masih proses berkembang, manajemen logistik dan komponen lainnya juga mempengaruhi harga logistik sehingga perlu diperbaiki. “Cold chain dan supply chain produk pertanian logistik manajemen sudah mulai ada perbaikan, meskipun masih diperlukan infrastruktur pendukung lainnya, ” katanya.

 

Aam berpendapat, jika melihat besarnya gape antara kebutuhan dan daya tampung cold storage, jelas menunjukkan Indonesia bisa menjadi pusat industri cold chain ini. Karenanya, pihaknya memandang perlu tindakan lebih serius untuk menggarap terciptanya proses ‘farm farm to table‘ itu terpenuhi.

 

“Apakah dari sisi kesegaran produknya, maupun keamanan pangannya. Pemenuhan itu bukan hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat secara global,” pungkas Aam. (Sumber: detik.com, 04/04/2018 dengan judul Ini Cara Kemnaker Tingkatkan Kemampuan Petani Kelola Hasil Panen)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × five =