Berita bahkan perangai korupsi di Indonesia sudah sangat akrab di telinga masyarakat. Hal ini tidak lain karena kasus korupsi seakan tidak pernah lenyap. Kasusnya datang silih berganti. Mulai dari pejabat kelas kakap yang berada di kota, sampai pejabat yang di desa. Diantaranya banyak yang terjerat dengan apa yang dilabelkan dengan sebutan koruptor. Mengapa dan bagaimana hal ini terjadi?

Untuk memberikan wawasan terkait dengan pertanyaan tersebut, Universitas Trilogi bekerjasama dengan Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) mengadakan Seminar Nasional Audit Forensik dan Audit Investigasi. Acara ini berlangsung selama dua hari yakni Selasa (6/2) sampai Rabu (7/2) bertempat di auditorium Universitas Trilogi.

Budi Santoso yang didaulat sebagai pembicara pertama menuturkan bahwa sebenarnya tidak hanya dipemerintahan saja yang selama ini kita anggap rentan prilaku korupsinya, tetapi di sektor swasta juga parah. “Praktik korupsi di sektor swasta juga lebih parah, namun hanya sedikit yang masuk ke ranah hukum atau terpublikasikan. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut lebih memilih menutup,” terang Senior Manager Investigator Fraud EY ini.

Dalam paparannya, mantan investigator di Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) itu menjelaskan lebih banyak tentang bagaimana langkah-langkah dari investigasi itu sendiri. Selain itu, disinggungkannya juga bagaimana kondisi peraturan di Indonesia terkait dengan tindak pidana korupsi agar para hadirin tidak terjebak sebagai pelaku perbuatan yang melanggar hukum ini.

Rektor Universitas Trilogi, Dr. Aam Bastaman sangat menyambut baik atas terselenggaranya acara ini. “Semoga  acara ini bisa menambah wawasan kita dan yang lebih utama kita bisa menghindar dari segala bentuk tindakan bahkan niat yang mengarah pada perilaku korup ini,” harapnya.

Selain Budi Santoso, hadir juga para pembicara lainnya yang yaitu Hery Subowo (BPK) dan  Junino Jahja (KPK 2004 – 2007). Peserta yang hadiri juga tidak hanya terdiri dari civitas akademik Universitas Trilogi, tetapi dipenuhi oleh berbagai kalangan seperti para auditor di beberapa lembaga negara/kementerian, dosen akuntasi beberapa kampus Jakarta serta utusan dari instansi swasta.