Home Berita KKN Universitas Trilogi Gelorakan Semangat Swadesi Jadikan Desa Mandiri

KKN Universitas Trilogi Gelorakan Semangat Swadesi Jadikan Desa Mandiri

Home Berita KKN Universitas Trilogi Gelorakan Semangat Swadesi Jadikan Desa Mandiri

KKN Universitas Trilogi Gelorakan Semangat Swadesi Jadikan Desa Mandiri

by humas trilogi

Universitas Trilogi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Swadesa tahun 2019 ini bertajuk “Bersama Masyarakat Mewujudkan Desa Mandiri Melalui Kewirausahaan Sosial” di 8 desa di wilayah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

 

Kegiatan KKN yang merupakan wujud implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama Dharma Pengabdian Masyarakat dibuka secara resmi oleh Prof Haryono Suyono selalu Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ), didampingi Rektor Universitas Trilogi Dr. Sahnaz Ubud dan Kepala lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dr. P. Setia Lenggono diiikuti mahasiswa semester akhir Universitas Trilogi di halaman Kampus Trilogi, Komplek Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (22/7 /2019).

 

Kepala LPPM Universitas Trilogi Dr. P. Setia Lenggono mengatakan pilihan diksi Swadesa yang berarti desa mandiri, diadaptasi dari perjuangan simbolik tokoh dunia, Mahatma Gandi yang ingin melepaskan rakyat India dari belenggu penjajahan kolonial Inggris dengan gerakan Swadesi.

 

“Mereka memulai dari hal kecil namun sangat substansial yaitu konsistensi memutus mata rantai ketergantungan rakyat India kepada pakaian-pakaian produk kolonial Inggris dengan memproduksi sendiri pakaian-pakaian tersebut dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang berada dan eksis di desa-desa hingga gerakan menggunakan pakaian produk lokal tersebut menjadi dasar gerakan nasional yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat India untuk bebas merdeka.

 

“Gagasan inilah yang ingin Trilogi aktualisasikan dalam program KKN tematik Swadesa, berkolaborasi dengan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki masyakat desa dan stakeholders lainnya untuk mengembangkan potensi ekonomi pada khususnya sehingga mampu mendorong kemandirian masyarakat desa.

 

“Kami percaya bahwa perkuatan ekonomi masyarakat desa akan menjadi akselerator yang sangat penting bagi penguatan kapasitas masyarakat dan desa sebagai institusi secara keseluruhan,”ungkap Lenggono.

 

Program rintisan, kata dia, telah dimulai sejak KKN tematik Swadesa pertama pada 2018 dengan menggandeng Yayasan Dana Sejahtera Mandiri. Program KKN tematik Swadesa telah berhasil mlakukan pendataan secara sensus di 8 desa yaitu Desa Pasarean, Pamijahan, Gunung Bundar 1, Gunung Bundar 2, Cibitung Kulon, Cibitung Wetan, Ciasihan dan Gunung Sari.

 

Lebih lanjut Dr. P. Setia Lenggono menyebut dari data-data yang ada dan terkumpul dari sensus yang dilakukan mahasiswa yang diterjunkan di destinasi KKN, Universitas Trilogi memiliki informasi yang up to date, valid dan akurat sesuai by adress & by name keluarga-keluarga pra sejahtera yang akan menjadi sasaran utama yang akan diprioritaskan untuk didampingi dan ditingkatkan kapasitasnya pada program KKN tahun-tahun berikutnya.

 

“Data-data yang kami miliki juga dapat digunakan oleh institusi lain, khususnya desa setempat ketika akan mengembangkan program-program pembangunan sehingga lebih tepat sasaran dan tepat peruntukannya,”jelasnya.

 

Berdasarkan data-data itulah program KKN tematik Swadesa kedua tahun 2019 ini bergerak lebih taktis.

 

“Ibarat membangun rumah, pertama-pertama yang perlu dibangun adalah pondasinya (pendataan sedetil dan sevalid mungkin), selanjutnya membangun tiang-tiang penyangga rumah, sebelum dibangun atap dan dindingnya, hingga dicat rapi dan dimasukkan berbagai perabotan pendukung, baru setelah rampung semua, akan nyaman ditinggali,”urainya.

 

Pada KKN tahun kedua ni, 74 Kelompok KKN disebar di seluruh RW di 8 desa di wilayah administratif Kecamatan Pamijahan. Setiap kelompok didampingi dosen pendamping lapangan (DPL) yang telah menyusun proposal kegiatan berdasarkan kebutuhan warga di setiap RW, dimana setiap proposal diuji dan dinyatakan layak oleh para DPL sejak di kampus. Setiap kelompok juga diwajbkan untuk menyiapkn dua katagori program kegiatan, yaitu program ekonomi dan nonekonomi.

 

Dalam kegiatan ekonomi, setiap kelompok akan menghimpun warga di RW-RW yang mereka dampingi untuk membentuk kelompok usaha yang kemudian dalam pendanaannya akan diintegrasikan menjadi anggota Koperasi Kartini Mandiri Lestari yang ada di Desa Pasarean.

 

Menurut Lenggono, Koperasi Kartini Mandiri Lestari adalah koperasi yang pembentukannya diinisiasi dan didukung oleh Yayasan Dana Sejahtera Mandiri untuk menyalurkan sejumlah dana bantuan dengan bunga rendah tanpa agunan, sebagai wadah bagi masyarakat desa untuk mengembangkn kapasitas dirinya secara mandiri. Diharapkan diakhir kegiatan KKN akan terbangun sejumlah usaha ekonomi rakyat di sejumlah RW, paling tidak setiap kelompok-kelompok KKN mampu mengembangkan prototype kegiatan usaha yang layak mereka aplikasikan.

 

Sedangkn kegiatan nonekonomi, lebih diorientasikan sebagai proses implementatif atas ilmu pengetahuan yang telah didapatkan mahasiswa di dalam kampus untuk langsung bisa A dimanfaatkan masyarakat secara swadaya. Kegiatan tersebut rsbut bisa berbentuk pelatihan atau penyuluhan, pendampingan pada kaum difabel, buta huruf, PAUD, posyandu (balita), pengembangan taman bermain anak, perpustakaan desa, jamban komunitas, bank sampah, penghijauan dan sadar lingkungan, Karang Taruna, PKK, kelompok-kelompok arisan dan pengajian. Hingga membantu perbaikan administratif desa, perayaan hari besar keagamaan dan menyemarakkan HUT 74 RI. (suarakarya.id/24/07/2019)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 5 =