Universitas Trilogi meluluskan 274 orang, pada wisuda keenam di Auditorium Universitas Trilogi, Jakarta (27/4). Para lulusan tersebut diharapkan mampu menjawab perubahan dan perkembangan dunia teknologi informasi.

 

Rektor Universitas Trilogi, Dr. Sahnaz Ubud di sela acara tersebut memastikan bahwa jebolan Universitas Trilogi sudah mampu menjawab tantangan dan perubahan-perubah tersebut.

 

“Kami sudah ajarkan kepada mahasiswa hard skill maupun soft skill. Di semester satupun kita sudah mulai mendidik mahasiswa bukan saja hard skill atau soft skill, tapi sesuatu yang tidak dipikirkan universitas negeri lain, mislanya citra diri dan pribadi profesional (CDPP),” terang Sahnaz.

 

Selain itu, kata Sahnaz, Trilogi juga mendidik mahasiswa agar memiliki jiwa kepemimpinan. Tahun ini, universitas yang berdiri pada 2013 mewajibkan seluruh mahasiswanya mengikuti latihan dasar kepemimpinan.

 

“Kalau sebelumnya latihan kepemimpinan hanya untuk mahasiswa yang ikut organisasi, tapi tahun ini kami wajibakan seluruh mahasiswa trilogi dari angkatan 2018 juga mengikuti latihan dasar kepemimpinan,” jelasnya.

 

Sahnaz juga menyinggung istilah teknososioprenur dalam tema wisuda kali ini, “Peranan Teknisosioprenur dalam Era Revolusi Industri 4.0 Berdasarkan Sistem Ekonomi Pancasila”. Menurutnya, teknososioprenur tersebut merupakan gabungan beberapa istilah, yakni teknologi, sosial dan entrepreneur.

 

“Yang ingin kami tekankan bahwa kami punya harapan mahasiswa Trilogi tidak hanya fokus pada perkembangan teknologi juga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan lainnya di masyarakat,” jelas Sahnaz.

 

“Contoh kongkretnya, seperti Go Ojek dan Grab, dia menggunakan teknologi untuk kegiatan masayarakat dan sosialnya juga ada. Ke depan kami membayangkan Trilogi seperti itu,” sambungnya. (jurnas.com, 27/04/2019 dengan judul asli Jebolan Universitas Trilogi Siap Hadapi Perubahan Zaman  )