Universitas Trilogi mendorong para penelitinya baik dosen maupun mahasiswanya lebih kolaboratif dan massif meningkatkan penelitian dan pengembangan riset sehingga akan memudahkan akses pendanaan berupa dana hibah dari dalam maupun dari luar, seperti dari Kemenristek Dikti, LPDP, atau juga hibah dari luar negeri.
Rektor Universitas Trilogi Dr Sahnaz Ubud mengatakan kegiatan penelitian menjadi salah satu wujud kegiatan pengembangan dan implementasi ilmu pengetahuan juga menjadi salah satu tolok ukur kinerja Perguruan Tinggi.
“Untuk itu ke depan, kami mendorong kolaborasi semua Prodi di Universitas Trilogi dalam hasilkan riset mereka secara kualitatif dan kuantitatif lebih banyak lagi terpublikasi di jurnal nasional maupun internasional dan makin terespon untuk mendapatkan dana hibah tidak hanya bersumber dari pemerintah namun juga private sektor seperti kalangan industri,” ujar Dr Sahnaz Ubud di sela-sela Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Litbang) tahun 2018, Hibah Universitas Trilogi dan Yayasan DAKAB di Auditorium Trilogi, Komplek Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).
Pada seminar sekaligus paparan hasil Litbang riset para dosen berkolaborasi dengan mahasiswa di lingkungan civitas akademika Universitas Trilogi, juga dihadiri Reviewer Nasional yang juga Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. sc.agr. Ir. Didik Sulistyanto untuk memberikan motivasi, pengalaman dan pengarahan agar para dosen dan mahasiswa Universitas Trilogi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitiannya serta memenangkan kompetisi pendanaan dari berbagai institusi nasional dan internasional.
Rektor Sahnaz Ubud mengatakan Universitas Trilogi berkomitmen untuk meningkatkan peran serta mahasiswa dan dosen dalam mengemban misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi dharma pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seiring dengan pencapaian target dari cluster binaan menjadi madya yang juga akan berpengaruh kepada penilaian akreditasi BAN-PT.
Kehadiran Prof Didik hingga tiga kali di Universitas Trilogi diharapkan makin memotivasi dosen dan mahasiswa meningkatkan hasil risetnya
“Prof Didik sudah tiga kali diundang di Trilogi untuk memberikan pengalamannya dan memotivasi dosen, bagaimana meningkatkan penelitian dan memenangkan hibah dari Ristek Dikti dan LPDP maupun dari lembaga lainnya. Selain juga mereviewer paper-paper dari dosen yang didanai oleh Yayasan DAKAB dalam memberikan input bagi dosen untuk peningkatan penelitian mereka,”ungkap Sahnaz.
Menurutnya, progress dari Lembaga Penelitan dan Pengabdian (LPPM) Universitas Trilogi cukup melegakan karena telah didapat pendanaan dari Kemristek Dikti hingga Rp 1 Miliar dari semua penelitian berbasis multidisiplin dan semua Prodi.
“Jadi saat sekarang semangat para dosen untuk melakukan penelitian sangat tinggi. Momentum ini harus kita jaga dan maintain secara baik sehingga berimplikasi kepada pendanaan makin meningkat,” jelasnya.
Saat ini pemerintah tengah mendorong dosen untuk melakukan penelitan bersama mahasiswa, antar kampus dari dalam dan luar negeri bahkan dengan adanya kolaborasi dengan Industri dalam melahirkan produk nyata yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat atau industri,
“Dengan adanya seminar hasil penelitan dan pengabdian kepada masyarakat ini, tidak hanya menghasilkan hasil penelitan yang di publikasi di jurnal nasional maupaun internasional, diharapkan mampu memiiki nilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,”ungkap Sahnaz.
Sementara Kepala bagian Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trilogi Heny Agustin, SP., M.Si menuturkan di universitas Trilogi ini kami memfokuskan penelitian pada bidang industri pangan, energi terbarukan, telematika dan informa?ka serta pendidikan dan humaniora, dari berbagai hasil peneli?an ini dapat menjadi solusi dari hulu sampai hilir. Beberapa hasil penelitan diantaranya telah mendapatkan dana bibah dari Kemenristek Dikti, LPDP.
“Kedepan kami mendorong hasil kolaborasi tersebut lebih banyak lagi hasil penelitian yang terpublikasi di jurnal nasional maupun internasional dan makin juga yang mendapat dana hibah tidak hanya dari pemerintah namun industri,” jelasnya (sumber: suara karya)