Arus perubahan yang termasuk di dalamnya berupa perkembangan teknologi semakin tak terbendung merambah ke Indonesia. Kehidupan sudah semakin serba digital. Saat ini, zamannya sudah bertransformasi menjadi era revolusi industri 4.0. Perubahan-perubahan ini tentunya harus dipandang sebagai tantangan, terutama bagi perguruan tinggi. Oleh karena itu perguruan tinggipun harus segera berbenah, bergerak cepat untuk melakukan lompatan perubahan yang prestatif pula.
Menjawab tantangan ini dan sebagai kampus teknopreneur, Universitas Trilogi terus memafasilitasi sekaligus mendorong pengajarnya untuk meningkatkan kapasitas. Karena dengan dosen yang mumpuni menjadi sumber untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan cemerlang. Salah satu langkah yang dilakukan manajemen kampus melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Trilogi melakukan kolaborasi dengan Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Diantara kolaborasi yang akan kita bangun bersama diantaranya adalah dalam hal riset dan pengembangan Internet of Things (IoT) di bidang transportasi, petanian, peternakan dan perikanan,” sampai Ketua LPPM Universitas Trilogi, Dr. Setia P. Lenggono pada acara pemaparan tindak lanjut kerjasama kedua lembaga ini.
Dilanjutkannya, kesepakatan lainnya juga dalam hal riset yang terkait dengan augmented reality, software development dan juga termasuk di dalamnya berlajar terpadu bagi mahasiswa maupun dosen Universitas Trilogi ke PPTIK ITB maupun sebaliknya.
“Untuk mahasiswa, adanya program belajar terpadu ini juga merupakan kesempatan yang baik dalam meningkatkan kapasitasnya. Dimana nanti, mahasiswa akan dilibatkan semacam program magang satu semester sampai satu tahun di sana,” ujar dosen Agribisnis yang juga Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila (PSEP) ini.
Sementara itu, peneliti dari PPTIK ITB, Agus Sukoco menuturkan sangat menyambut baik kerjasama yang dibangun oleh Universitas Trilogi ini. Diakuinya, lembaganya tersebut sangat membutuhkan banyak SDM dalam melakukan riset termasuk dalam menyelesaikan berbagai persamalahan bangsa yang ada.
“Salah satu misi PPTIK ITB sendiri adalah untuk mendorong perkembangan produk komersial, enterpreneurship, dan industri di bidang ICT. Tentu selaras dengan misi Universitas Trilogi yang menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan keteknopreneuran, yakni pengembangan kewirausahaan berbasis penguasaan teknologi,” sampainya.
Acara pemaparan tindak lanjut kerjama Universitas Trilogi dengan PPTIK ITB ini berlangsung pada Senim (2/7) dan bertempat di Universitas Trilogi sendiri. Seluruh dosen Universitas Trilogi hadir untuk mendengarkan pemaparannya untuk kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pemarapan ini dilakukan tidak lain untuk memfokuskan langkah kolaborasi yang dibangun.