Home Berita PERINGATAN 100 TAHUN H.M.SOEHARTO: ”KETELADANAN DAN MENSYUKURI PEMBANGUNAN”

PERINGATAN 100 TAHUN H.M.SOEHARTO: ”KETELADANAN DAN MENSYUKURI PEMBANGUNAN”

Home Berita PERINGATAN 100 TAHUN H.M.SOEHARTO: ”KETELADANAN DAN MENSYUKURI PEMBANGUNAN”

PERINGATAN 100 TAHUN H.M.SOEHARTO: ”KETELADANAN DAN MENSYUKURI PEMBANGUNAN”

by admin trilogi

 

Pada Hari Selasa, 8 Juni 2021 peringatan 100 tahun Soeharto digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur yang diikuti ratusan peserta. Hampir semuanya mengenakan baju koko putih. Panitia menyebut undangan yang hadir adalah 750 orang dan diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Nampak para tamu menjalani tes swab antigen sebelum masuk ke lokasi acara dan  dihadiri juga sejumlah tokoh mulai dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Politikus Partai Golkar Akbar Tandjung, ulama Din Syamsudinlain hingga mantan suami Titiek sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan yang sama, puteri sulung Soeharto Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir melantunkan doa kepada ayahnya. “Izinkan saya mewakili keluarga besar Bapak Haji Muhammad Soeharto untuk menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dimana pun berada yang hingga kini telah secara terus-menerus melantunkan doa dan dzikir untuk mendoakan bapak dan ibu kami tercinta termasuk pada kesempatan doa 1 abad pada hari ini,”kata Tutut dalam sambutannya.

Dalam sambutan anak pertama Soeharto Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut, juga membahas upaya ayahnya dalam membangun Indonesia selama 32 tahun menjabat. Pada awal Soeharto menjabat pada 1966, Tutut mengatakan tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 60 persen. Namun ia mengklaim Orde Baru mampu membangun ekonomi Indonesia tumbuh konstan di atas rata-rata 7persen per tahun.

“Alhamdulillah kemiskinan berhasil ditekan sebesar 11 persen pada 1997. Penghargaan demi penghargaan dunia diterima Indonesia. Di antaranya 1985 Indonesia mendapatkan penghargaan dari FAO karena dinilai berhasil menciptakan swasembada beras,” kata Tutut dalam sambutannya mewakili pihak keluarga.

Tutut mengatakan ayahnya kemudian menerapkan pembangunan berencana dan berkelanjutan yang diterapkan, dengan mengacu mandat MPR yaitu GBHN melalui Pelita dan Repelita. Program ini ia sebut telah membawa bangsa ini beranjak dari negara miskin menjadi negara berkembang.

“Bahkan pada akhir Orde Baru bangsa ini telah berada pada fase sebagai new industrial country atau negara industri baru di Asia. Ada juga yang menyebut kan sebagai Macan Asia. Capaian itu tak bisa dipungkiri, suka atau tak suka tentunya jadi pijakan bagi pembangunan hingga saat ini,” kata Tutut.

Gubernur DKI Jakarta Anies mengatakan usai acara bahwa  Soeharto merupakan sosok pemimpin yang memiliki kematangan jiwa dan mental yang luar biasa.

“Ketenangan dalam menghadapi situasi apapun, mengirimkan pesan kepada semua yang nuansanya selalu kebapakaan, nuansanya mengayomi, dan nuansanya membangun perasaan persatuan,” kata Anies saat ditemui usai acara.

Anies mengatakan Presiden kedua Indonesia ini banyak meninggalkan program yang sampai hari ini bisa dirasakan masyarakat. Ia mengatakan di bidang kesehatan, ada pembangunan Puskemas. Kemudian ada ada juga pembangunan SD Inpres hingga di tingkat Perguruan Tinggi.

Tanggal 8 Juni 2021, merupakan tanggal kelahiran Soeharto. Dalam rilis tertulis, panitia menyatakan momentum satu abad pasca hari kelahirannya yang istimewa, diharapkan mampu dijadikan momentum untuk menghidupkan semangat, menemukan, dan meraih keteladanan dari segala kiprah yang telah dilaksanakan semasa hidupnya.“8 Juni 2021 juga bisa menjadi momentum untuk mensyukuri betapa pikiran, tindakan, dan kiprah Pak Harto dalam membangun bangsa dan negara, nyata benar manfaatnya,” kata panitia.

Sumber : TEMPO

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − ten =