Mahasiswa ITP Universitas Trilogi Buat Roti KarKus
Jakarta – Meskipun masih berstatus mahasiswa, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Trilog, Rizky Muhammad Adi Perdana, berhasil meraih kemandirian finansial tanpa harus menunggu wisuda.
Berawal ikut Pusat Pengembangan Kapasitas Wirausaha Bioindustri (PPKWB) Universitas Trilogi, Mahasiswa ITP Universitas Trilogi angkatan 2017 ini dengan percaya diri melahirkan produk ‘Roti KarKus’.
“Roti KarKus, bukan hanya sekedar inovasi sebuah produk. Tetapi kita tetap menjaga keamanan dan mutu gizinya. Sehingga ketika produk ini dijadikan menu sampingan, kandungan isinya tetap dalam batas yang ditentukan. Selain itu, tentu inovasi yang dilakukan tidak terlepas untuk menggugah selera para penikmat roti bakar, sehingga mereka mempunyai banyak pilihan,”jelas Rizky Muhammad Adi Perdana.
Menurutnya, Melalui pendampingan tim PPKWB, produk Roti KarKus akhirnya berhasil didanai oleh program PPK Simlitabmas Kemendikbud – Ristek. Dengan pendanaan yang didapati, kini Roti Karkus sudah memiliki dua cabang penjualan yakni di Jakarta dan Bekasi. Pembukaan cabang penjualan ini tentunya memberikan efek meningkatkan omset yang diraih.
“Ke depan, cita-cita kita tentunya selain terus mengembangkan inovasi untuk produk baru. Tentu juga bisa kembali membuka cabang untuk beberapa daerah. Sehingga produk Roti KarKus bisa semakin dinikmati oleh banyak orang,” harap Rizky.
Ketua Program PPKWB Universitas Trilogi, Maulidian, mengungkapkan sangat bersyukur sekali melihat keberhasilan dan pencapaian dari tenant yang mereka bina. Bahkan diantaranya sudah mulai bergerak melakukan berbagai inovasi, baik dari segi produk maupun pemasarannya.
“Kita sangat senang dan bersyukur sekali. Memang dari awal mereka dibimbing, selain diberikan uang pembinaan, kita juga terus melakukan pendampingan secara berkala dan terus mendorong mereka untuk terus tumbuh dan berinovasi,” jelas pengusaha muda yang juga dosen Agribisnis Universitas Trilogi ini.
Sementara itu, Ketua Program Studi ITP, Hermawan Seftiono, sangat mengapresiasi semangat para mahasiswanya yang tidak hanya menguatkan kompetensi akademik, tetapi juga bisa menciptakan kemandirian baik untuk dirinya maupun ke yang lain. Sesuai dengan tagline kampus Universitas Trilogi sendiri, yang diantaranya adalah menciptakan kemandirian.
“Melalui PPKWB, para mahasiswa memang didorong untuk bisa berpikir mandiri, untuk kemudian berusaha menjadi pribadi mandiri, selanjutnya kemandirian yang diraihnya bisa memberikan efek sosial bagi masyarakat sekitar. Tentu ini semua melalui proses panjang, mulai dari mentoring, evaluasi sampai pada pemberian fasilitas dan pengembangan dalam bentuk dana usaha,” jelas pakar pangan ini. (ARM)
Sumber: Rakyat Merdeka