Dalam rangka memperingati hari pangan sedunia, prodi Ilmu dan Teknologi Pangan dan Himpunan mahasiswa teknologi pangan (Himtipa) Universitas Trilogi dengan tema prodi ilmu dan teknologi pangan mengadakan seminar probiotik dan prebiotik untuk kesehatan tubuh dan kulit. Seminar ini dilaksanakan pada Kamis, 24 Oktober 2024 di Ruang Auditorium Universitas Trilogi. Seminar ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Dr. Dandy Yusuf, S.T., M.Sc PR, Mikrobiologi Terapan – dari Lembaga BRIN dan Seveline S.TP, M.Si, Dosen Ilmu dan Teknologi pangan Universitas Trilogi.
Seminar ini tidak hanya diikuti oleh mahassiwa program studi ilmu dan Teknologi pangan, tetapi juga prodi lain di universitas trilogi seperti agroekoteknologi, agribisnis, desain komunikasi visual, manajemen, akutansi, ekonomi pembangunan, teknik informatika, sistem informatika dan desain produk. Selain itu seminar ini diikuti oleh beberapa sekolah diantaranya SMKN 63 jakarta, SMKN 47 Jakarta, SMK 28 Oktober 1982 2 jakrata, SMA 51 Jakarta, dan SMAN 43 Jakarta
Seminar ini dibuka oleh Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Trilogi, Hermawan Seftiono S.Si, M.Si. dalam sambutannya Dia mengutarakan bahwa setelah pasca pandemi Covid-19 masyarakat sudah semakin perduli akan kesehatan, hal ini terbukti dengan permintaan yang meningkat akan produk makanan sehat, suplemen makan, dan produk kecantikan. Teknologi pangan khususnya di bidang mikrobiologi pangan terkait probiotik dan prebiotik menghasilkan beberapa produk yang diminatai remaja dalam pola hidup sehat dan kecantikan dianataranya seperti produk yoghurt, kefir, kombucha dan produk fermentasi tradisional dari indonesia. “Beberapa produk tersebut selain dikonsumsi langsung ternyata bisa menjadi beberapa produk kecantikan seperti cream, skin care yang diminati oleh para remaja. Sehingga kedepannya peminatan akan memilih prodi ilmu dan teknologi pangan semakin tinggi.” tuturnya.
Narasumber pertama yaitu Seveline S.TP, M.Si menyampakan bahwa probiotik tidak hanya mikroorganisme yang hidup saja tetapi merupakan galur mikroba yang telah teridentifikasi dengan baik contohnya seperti Lactobacillus casei Shirota sedangkan prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang memberikan efek menguntungkan bagi inangnya dengan secara selektif merangsang pertumbuhan dan/atau aktivitas satu atau sejumlah bakteri di usus besar, sehingga meningkatkan kesehatan inangnya. “Beliau menyampaikan beberapa produk probiotik seperti yoghurt, kefir, kimchi, pickel, misso, nato dan lain lain. Produk prebiotik dinataranya bawang bombay, pisang, asparagus, ubi, kedelain dan lain-lain” tuturnya
Narasumber kedua yaitu Dr. Dandy Yusuf, S.T., M.Sc meyamapikan bahwa saat ini probiotik terapan untuk berbagai pengobatan diantaranya gangguan inflamasi dan metabolisme. Probiotik baru ini setidaknya membantu menjaga homeostasis usus dengan memproduksi Short Chain Fatty Acid (SCFA) seperti asetat, propionat, dan butirat. Berbagai probiotik baru ditemukan dan telah dikomersialisasikan diantaranya seperti Akkermansia muciniphila, Faecalibacterium prausnitzii, Bacteroides fragilis, dan Eubacterium hallii. Selain itu beliau menyampiakan bahwa Probiotik berpeluang ditambahkan pada beragam jenis olahan susu seperti berbagai jenis keju, es krim, puding, susu bubuk, mentega, mayones, jus buah, dan produk bakery. Serta pada pangan non susu (buah, sayur, serealia). Potensinya sangat besar, karena tren vegetarian dan tingginya prevalensi intoleransi laktosa pada banyak populasi didunia. “Terkait trend di dunia kecantikan disampaikan bahwa Potensi Probiotik dalam Industri Kosmetik akan menciptakan inovasi berupa Skincare ideal yang berperan eksfoliasi, melembabkan, meratakan warna kulit, dan menghasilkan produksi kolagen. Formulasi asam laktat dari probiotik dapat diaplikasikan untuk toner, serum, pelembab, masker”. tuturnya.
Acara selanjutnya beruapa sesi tanya jawab yang bertanya baik dari pihak mahasiswa, guru maupun siswa yang hadir. Setelah sesi tanya jawab dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan plakat kepada Narasumber.